bukan masalah yang pantas untuk dialami
siapapun. Tidak ada keluarga yang ingin berpisah.
Tetapi, apa daya ketikapermasalahan di antara
orang tua tidak dapat diselesaikan dengan kepala
dingin, dan sebagai anak kamu harus menjadi
korban dari pertikaian tersebut. Broken home
pasti selalu meninggalkan luka bagi yang pernah
mengalaminya. Terutama anak yang sama sekali
tidak bersalah dalam permasalahan orang tua
mereka.
Berikut beberapa langkah yang dapat kamu
lakukan untuk mengatasi trauma akibat buruk
perceraian, yaitu:
1. Berpikiran Terbuka dan Positif. Tidak perlu terlalu
larut dalam kesedihan dan keterpurukan. Orang
tua cerai karena demi kebaikan mereka berdua.
Walaupun terdengar egois, tetapi bukan berarti
pelampiasan kekecewaan kamu kepada mereka
dengan merusak diri kamu sendiri. Walaupun
orang tuamu berpisah tetapi kamu akan tetap
memperoleh kasih sayang yang sama dari
keduanya.
2. Jangan Pikul Beban Itu! Apakah kehancuran
keluarga harus menjadi masalah remaja yang
wajib dipikul? Jawabannya tentu tidak. Broken
home memang membuat kamu tidak utuh tapi
juga bukan berarti menghancurkan kamu.
Banyak remaja yang tidak dapat bangkit setelah
diterpa badai perceraian.
Mereka kehilangan arah hidup dan semangat
untuk meraih kebahagiaan masa depan. Ambillah
hikmah dari perpisahan orang tua agar di masa
depan kamu tidak perlu mengalami hal yang
sama.
3. Jangan Mengatasi Masalah Dengan Masalah.
Hilangkan pikiran bodoh yang melankolis yang
terus membayang-bayangi kehidupanmu.
Broken home merupakan trauma berat. Tapi
hanya jiwa-jiwa yang tangguh dan optimis yang
mampu mengantisipasinya. Tidak perlu
menceburkan diri kepada masalah remaja yang
lain untuk melupakannya. Seperti narkoba,
minuman keras, kenakalan remaja, atau
pergaulan bebas. Karena semua itu tidak akan
menyelesaikan masalah tetapi malah
membuatmu semakin terpuruk.
4. Hadapi Permasalahan. Hadapilah perceraian itu
dengan gagah berani. Hanya dengan berani
menghadapinya maka kamu akan dapat
melaluinya dan akhirnya mampu memulai
lembaran baru dalam kehidupanmu. Orang tua
cerai bukan mengharapkan anaknya tercerai berai
pula. Maafkanlah orang tua apabila kamu kecewa
dengan sikap mereka. Setiap manusia pernah
melakukan khilaf dalam hidup. Manusia yang
mudah memberi maaf akan menjadi manusia
yang kuat dalam menghadapi badai masalah
apapun jenisnya. Maka, jadilah pemaaf!
5. Kejar impian dan cita-citamu. Khalil Gibran
berujar, bahwa orang tua bukanlah pemilik dari
anak-anak mereka sehingga tidak bisa
menentukan masa depannya kecuali anak itu
sendiri. Jadi, ketika broken home terjadi, maka
semangat untuk mengejar mimpi dan
mewujudkan cita-cita tidak perlu ikut hancur
dalam dirimu. Tetap berjuanglah untuk
menggapai harapan-harapanmu, jangan jadikan
perceraian sebagai kendala. Tetaplah semangat!
Posting Komentar